skip to main |
skip to sidebar
Menyapa Dunia
Senin, 17 November 2008. Bandung, meski dulu beriklim dingin dan sejuk, konon sekarang sudah menjadi kota yang panas karena pencemaran udara dari berbagai aspek. Cuaca yang tidak jelas mengakibatkan hujan tidak tentu datangnya walaupun sekarang sedang musim hujan. Dalam suasana tersebut, aku lahir. Di kota itu aku lahir. Lahirlah aku ke dunia ini. Aku ingin membuktikan keyakinanku tentang kefanaan dunia ini. Alam yang penuh dengan hiruk pikuk modernisasi yang serba tanggung ini.
Sekali lagi, hari ini, ketika manusia telah tidur pulas SENIN, jam 00.17, tanggal 17 November 2008, di Rumah Sakit Al Islam, dengan berat 3,6 kg dan tinggi 50 cm aku lahir. Anak yang ditunggu-tunggu tidak hanya oleh keluargaku, tapi oleh teman-teman mamih, papih, a yunus, dan ka salman.
Sementara mamih sedang diurus oleh para suster,aku di bawa ke tempat khusus: Ruangan Bayi. Aku bayi yang baru lahir tanpa nama, lalu siapa nama ku? aku pikir itu adalah hak orang tua ku untuk memberikan ku nama. aku serahkan pada kalian, karena kalian pasti memberikan yang terbaik untukku. Subuhnya, a yunus dan k salman datang menengok ku (asiiik aku udah punya 2 kakak cowo) tapi aku masih ada di ruangan bayi, kakak-kakak ku hanya bisa melihat dari jendela, tapi suster bilang aku bisa dibawa ke kamar tempat mamih di rawat. Di kamar kami berlima berkumpul untuk pertama kalinya. Di kamar juga aku sering banget dihadapkan dengan benda yang bernama kamera, a yunus giat banget mau mengambil foto ku, "knp a? aku cantik yah?" Tapi mereka gak bisa lama-lama menengok ku, karena mereka sudah pada sekolah. Jadi sekitar jam 7 kurang mereka pergi.
Di kamar itu juga aku mulai belajar "nenen" mamih mengajariku dengan sabar. Semua rasa sakit mamih sepertinya hilang saat melihatku. huuf, Mamihku, terimakasih atas perjuanganmu dalam melahirkanku yang begitu susah diatas susah. Berat sekali, Terima Kasih. Kau begitu mulia, terbangun ketika orang telah tidur pulas, kau rela berjuang mempertaruhkan nyawa melawan rasa nyeri dan sakit, semuanya,... untukku. Tuhanku, karena itu semua, aku tidak bisa menghitung Rahmat dan Karunia-Mu Jadikan aku Hamba-Mu, Pilihan-Mu, Pahlawan-Mu, dan Kasih-Mu. Amin.
No comments:
Post a Comment